Selamat Datang di Blog Ferdiansyah Boer

Rabu, 11 November 2015

" PAKAIAN ADAT BETAWI "


Abang none Jakarte
     Terdiri dari beberapa jenis, baik untuk laki-laki maupun wanita. Pakaian adat masyarakat Betawi seperti halnya pakaian adat yang berlaku di provinsi lain, dipengaruhi oleh kebudayaan atau adat lainnya. Pengaruh tersebut dapat kita lihat dari pakaian adat Betawi untuk pakaian sehari-hari dan pakaian pengantin.







Pakaian adat Betawi yang dipergunakan oleh para kaum lelaki Betawi terdiri dari :
Pakaian Sehari hari Pria
  • Baju koko (sadariah). Baju koko yang dikenakan disebut juga sadariah. Bentuknya sama dengan baju koko pada umumnya, hanya biasanya berwarna polos.
  • Celana batik. Celana batik yang dikenakan adalah celana kolor batik panjang. Dengan warna yang tidak terlalu ramai, biasanya hanya putih, cokelat, dan hitam dalam motif-motifnya. 
  • Kain pelekat. Kain pelekat ini bentuknya seperti selendang yang ditempatkan sebelah pundak atau diselempangkan pada leher.
  • Peci. Peci yang digunakan pada umumnya berwarna hitam berbahan beludru yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi.


Pakaian Sehari hari Perempuan


Untuk perempuan Betawi, pakaian adat yang dipergunakan sehari-hari terdiri dari :
Pakaian Sehari hari Wanita
  1. Baju kurung berlengan pendek. Baju kurung yang dikenakan memiliki lengan pendek, tak jarang ditambahkan saku di bagian depannya dengan warna-warna yang mencolok.
  2. Kain sarung batik. Kain sarung batik yang sering dikenakan perempuan-perempuan Betawi biasanya bercorak geometri dengan warna-warna yang cerah untuk dipadupadankan dengan baju kurung yang digunakan.
  3. Kerudung. Kerudung yang digunakan yaitu selendang yang dikenakan pada kepala para perempuan Betawi. Warnanya serasi dengan baju kurung yang mereka kenakan.









Pakaian Pengantin Laki-Laki



Pakaian pengantin Betawi dipengaruhi oleh berbagai adat, di antaranya adalah adat Arab, Cina, Melayu, dan Barat.


Pakaian adat Betawi yang dipergunakan untuk pernikahan adat Betawi laki-laki disebut Dandanan care haji. Pakaian pengantin laki-laki ini meliputi jubah dan tutup kepala.


Jubah terbuat dari bahan beludru yang berwarna cerah. Jubah dalamnya terbuat dari kain berwarna putih yang halus. Sedangkan tutup kepala terbuat dari sorban disebut juga Alpie. Sebagai pelengkap dipergunakan selendang bermotif benang emas atau manik-manik yang warnanya cerah. Agar lebih serasi, pengantin lelaki pernikahan adat Betawi mempergunakan sepatu pantofel.




Pakaian Pengantin Perempuan


Pengantin perempuan dalam pernikahan adat Betawi mempergunakan pakaian adat betawi yang disebut Rias besar dandanan care none pengantin cine.


Baju yang dikenakan blus bergaya Cina dengan bahan satin yang berwarna cerah. Bawahannya menggunakan rok atau disebut Kun yang berwarna gelap dengan model duyung. Warna yang sering digunakan hitam atau merah hati.

Sebagai pelengkap bagian kepala digunakan kembang goyang dengan motif burung hong dengan sanggul palsu, dilengkapi dengan cadar di bagian wajah. Pada bagian sanggul dihiasi juga dengan bunga melati yang dibentuk roonje dan sisir. Perhiasan lain yang dipergunakan adalah kalung lebar, gelang listring, dan hiasan teratai manik-manik dikalungkan di bagian dada, serta selop dengan model perahu sebagai alas kaki.

Baju Pengantin Pria dan Wanita 
Terimakasih ,
Blogger Widgets
animasi blog

Rabu, 04 November 2015

Denah dan Desain Rumah Adat Bali

Selamat Datang Di Blog Ferdiansyah Boer

          Bali Pulau Dewata sebagai daerah pusat pariwisata memiliki banyak pesona termasuk rumah adat Bali yang memiliki keunikan dan seni keindahan tersendiri dibanding dengan rumah pada umunya. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah Rumah Adat Bali mulai dari desain arsitektur, hiasan dekorasi dan interiornya, dan  teknik pembangunan semua menggunakan ciri khas yang digunakan oleh rakyat bali. Tata letak desain rumah adat bali mengikuti aturan-aturan dalam kitab Weda umat Hindu , seperti aturan Feng Shui bagi masyarakat Cina.

          Bangunan rumah di Bali didasarkan seni arsitektur yang bersumber dari tradisi nenek moyang, kepercayaan dan aktifitas spiritual masyarakat Bali yang dimanifestasikan  dalam berbagai bentuk fisik bangunan yang ada di sekitar mereka seperti Pura ( tempat ibadah umat Hindu di Bali) , rumah,  Banjar (balai tempat rapat masyarakat) dan lain-lain. Hal ini mengandung maksud bahwa setiap aspek dalam bangunan rumah adat bali terdapat unsur-unsur budaya dan religi yang dianut masyarakat. Walaupun di hal ini juga diterapkan pada rumah-rumah adat di daerah lain di Indonesia namun di daerah Bali hal ini masih sangat terasa karena masyarakatnya masih menjunjung teguh budaya.

Denah rumah Adat Bali

          Rumah Adat Bali terdiri dari beberapa petak bangunan yang memiliki fungsi masing-masing. Dalam satu rumah di kelilingi oleh sebuah tembok atau pagar pelindung yang mengelilingi bangunan-bangunan di dalamnya, seperti sebuah miniatur kota kuno pada jaman dahulu.  Ciri khas lain dari rumah adat bali adalah berbentuk persegi segi empat

Gambar Denah Rumah Adat Bali



        Bangunan bangunan yang ada di dalam rumah adat bali diperuntukan untuk memenuhi 3 aspek utama yaitu parahyangan  ( aspek spiritual), aspek pawongan (manusia / penghuni rumah), dan pelemahan ( lokasi /lingkungan).  Untuk memenuhi aspek spiritual dalam rumah, maka didirikan suatu bangunan atau area bernama Panginjeng Karang yaitu tempat untuk memuja yang menjaga pekarangan dan Sanggah atau Pamerajan merupakan tempat keramat bagi keluarga penghuni termasuk juga tempat sembahyang dan berdoa bagi leluhur


Sanggah Rumah Bali
       Bagi yang sudah lamam tinggal di Bali akan disadari bahwa bentuk dan desain sanggah masing-masing rumah akan berbeda karena memang tergantung dari masing-masing penghuninya. Gambar di atas adalah salah satu contoh bentuk Sanggah atau Pamerajan di Bali.


Bagian-Bagian Rumah Adat Bali

Bagian-bagian yang lain dari rumah bali antara lain :


  • Bale Manten yaitu tempat tidur kepala keluarga , dan khususnya anak gadis serta sebagai gudang penyimpanan barang pusaka keluarga. Bale Manten juga di sediakan sebagai kamar khusus bagi pasangan baru menikah.
  • Bale Gede atau Bale Adat adalah sebagai tempat upacara lingkaran hidup di sekitar rumah.
  • Bale Dauh berfungsi sebagai tempat kerja, pertemuan dan tempat tidur anak laki-laki.
  • Lumbung , yaitu tempat untuk menyimpan bahan makanan seperti padi, jagung dan lainnya.
  • Paon digunakan sebagai dapur untuk memasak.
  • Beberapa rumah juga memiliki tempat untuk kandang ternak.
Bagian Ruang Rumah Bali


Pembagian ruang pada rumah di bali dimaksudkan untuk menyelaraskan kehidupan manusia dengan alam dan juga dunia gaib di sekitarnya. Seperti lokasi lumbung diatur dekat dengan ternak dan agak jauh dari paon agar makanan aman dari sumber penyakit. Karena banyaknya bangunan dari sebuah rumah di bali sehingga biasanya pekarangan di buat sempit dan area antara ruang sudah cukup untuk memberikan lahan bebas bangunan.

Desain Rumah Ada Bali

Desain dan Arsitektur rumah adat Bali mengikuti aturan yang disebut Asta Kosala Kosali  yang didalamnya sudah termuat lengkap aturan tata cara pembangunan rumah mulai dari pemilihan lokasi yang tepat hingga desain rumah. Semua aturan tersebut digunakan untuk menyelaraskan hubungan antara manusia dengan Tuhan, Manusia dengan manusia dan antara manusia dengan alam.

Dekorasi rumah adat bali biasanya dipenuhi oleh patung-patung buatan tangan yang dibuat dari bahan alam dengan warna-warna mencolok uang kontras degnan warna alam. Rumah Bali juga dipenuhi oleh ukiran-ukiran di setiap bagian bangunan. Bentuk bangunannya adalah persegi atau persegi panjang dengan atap berbentuk piramida.  Pada jalur penghubung antara bangunan biasanya di tanam tumbuh-tumbuhan penghijau untuk menyegarkan lingkungan rumah.

Rumah Adat Bali
Untuk bangunan yang diutamakan biasanya di bangun di sebelah utara atau timur karena area utara dan timur dianggap lebih suci dari pada sebelah barat dan selatan. walaupun begitu beberapa daerah di bali juga melakukan penyesuaian seperti bentuk dan besar ruangan tertentu menurut kondisi geografis, kemampuan ekonomi pemilik rumah dalam membangun rumah serta kebutuhan kondisi lingkungan.

Filosofi Rumah Adat Bali

      Beberapa nilai-nilai yang terdapat dalam rumah adat budaya bali adalah selalu berpegang teguh dengan ajaran dan keyakinan kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Kedua adalah menjaga hubungan baik dengan masyarakat lingkungan sekitar, serta menjaga keluarga dari serangan dan kejahatan luar secara baik-baik.  Desain rumah bali juga menyelaraskan hubungan baik antara manusia dengan alam yiatu menjaga alam untuk kemaslahatan masyarakat sesuai aturan religi serta menjaga tempat-tempat suci dari jamahan tangan-tangan yang merusak.


Blogger Widgets
animasi blog